Selasa, 08 Februari 2011

Menjadi Dekat Oleh Darah Kristus

Oleh Marolop Simatupang

Rasul Paulus menulis, “Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu ‘jauh’ sudah menjadi ‘dekat’ oleh darah Kristus.” (Efesus 2:13)

Inilah unsur yang paling agung, yang membuat semua bangsa bisa menjadi bangsa yang “dekat” kepada Allah. Rasul Paulus menambahkan, “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengam-punan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya” (Efesus 1:7).

Berkat darah Yesus, semua manusia bisa dekat kepada Allah. Darah binatang yang dikorbankan di atas mezbah orang Yahudi hanya untuk orang Yahudi. Imam besar di bawah Hukum Taurat hanya untuk ke-12 suku Israel. Tapi darah “Anak Domba Allah” itu untuk semua bangsa.

Kuasa darah Yesus melintasi suku, ras dan golongan bangsa. Ia adalah Imam Mahabesar yang melintasi segala langit (Ibr. 4:13). Darah-Nya memungkinkan semua bangsa menjadi umat yang dekat kepada-Nya.

Penebusan oleh darah-Nya membuka pintu sehingga semua orang dapat masuk. Kematian-Nya men-ciptakan perdamaian, merobohkan tembok pemisah (Ef. 2:14) dan menjadi satu dalam tubuh-Nya.

Frasa ”Di dalam Kristus Yesus” dan “Oleh Darah Kristus” perlu disimak lebih cermat lagi. Yesus membuat perdamaian universal, antara manusia dengan Allah. Tapi tidak secara otomatis, begitu saja tercipta perdamaian antara manusia dengan Allah. Agar perdamaian itu diperoleh, manusia harus datang dan menaati firman-Nya. Kitab Suci menegaskan bahwa “...Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya” (Ibr. 5:9).

Sesungguhnya, Allah tidak menjauh dari kita, dan “Ia tidak jauh dari kita masing-masing” (Kis. 17:27). Tidak juga membentingi diri-Nya dengan protokol yang amat rumit. Sejujurnya, manusialah yang menjauhkan diri dari Allah (Yes. 59:1-3). Sang Khalik menghendaki semua bangsa menjadi umat-Nya. Betapa indahnya bila masing-masing orang Kristen memberitakan penebusan oleh darah Yesus dan mendorong orang agar dekat kepada-Nya!

Orang tidak mengenal Allah yang benar, hidup tanpa tanpa pengharapan, bahkan hidup tanpa Allah di dalam dunia ini. Sekarang, semua orang yang taat kepada-Nya dibawa mendekat dan mengenal Allah melalui Yesus. Darah-Nya membawa kita ke dalam persekutuan yang indah dengan Allah.

Sebagaimana orang Yahudi menghampiri Allah dengan darah korban binatang yang mereka persembahkan, kita sekarang boleh menghampiri-Nya oleh darah suci Kristus Yesus, yang telah berkorban untuk dosa dunia.

“Dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal”. (Ibrani 9:12).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Beri Komentar atau Kritik Membangun