Selasa, 08 Februari 2011

Pembelahan Laut Merah (Menurut Hukum Fisika, Terbukti)



“Angin dari timur yang berhembus kencang dikabarkan membantu terbelahnya Laut Merah oleh Nabi Musa seperti yang tertulis pada Kitab Suci Alkitab,” kata para ilmuwan Amerika Serikat, baru-baru ini.

Simulasi komputer memperlihatkan bagaimana angin dapat menghempaskan air laut sehingga mencapai dasar lautan dan membentuk laguna, kata kelompok peneliti di Badan Nasional Penelitian Atmosfir dan Universitas Colorado di Boulder.

Simulasi tersebut hampir cocok dengan bukti pada rombongan Musa,” kata pemimpin penelitian itu, Carl Drews dari NCAR.

Menurut Carl, berdasarkan ilmu fisika, angin dapat menghempaskan air menjadi sebuah jalur yang aman untuk dilintasi karena sifatnya yang luwes, kemudian kembali mengalir seperti semula.

Menurut tulisan dari Alkitab, Nabi Musa memimpin umat Yahudi keluar dari Mesir atas kejaran Firaun pada ±3.000 tahun yang lalu. Laut Merah saat itu terbelah sementara untuk membantu rombongan Musa melintas dan langsung menutup kembali, menenggelamkan para tentara Firaun yang mengejar mereka.

Drews dan kelompoknya meneliti tentang angin topan yang berasal dari Samudera Pasifik menciptakan badai besar yang dapat menghempaskan air di laut dalam.

Kelompoknya menunjukkan kawasan selatan Laut Mediterania yang diduga menjadi tempat penyeberangan itu, dan memaparkan bentuk tanah yang berbeda karena terbentuk setelahnya serta memicu isu mengenai lautan yang terbelah.

Pemaparan tersebut membutuhkan ben-tuk tapal kuda Sungai Nil dan laguna dangkal di sepanjang garis pantai. Hal ini memperlihatkan angin berkecepatan sekitar 101 kilometer per jam yang ber-hembus selama 12 jam, dapat menghempaskan air pada kedalaman sekitar dua meter.

“Laguna itu memiliki panjang sejauh 3-4 kilometer dan lebar sejauh lima kilometer yang terbelah selama empat jam,” kata mereka di dalam Jurnal Perpustakaan Umum Ilmu Pengetahuan, PloS ONE.

“Masyarakat telah dibuat kagum atas cerita pembelahan laut itu, membayangkan bahwa hal itu terjadi secara nyata,” kata Drew menambahkan bahwa penelitian ini menjelaskan tentang pembelahan laut tersebut berdasarkan hukum fisika. (ANTARA/Reuters).

Note: Peristiwa yang dicatat dalam Alkitab adalah nyata, tidak pernah bertentangan dengan sejarah. Hal ini semakin mengukuhkan dan menguatkan bahwa informasi dalam Alkitab bukanlah hasil karangan manusia, tetapi karya dan atas kehendak Tuhan. (MS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Beri Komentar atau Kritik Membangun