Oleh: Mac Layton
“Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.” (1 Petrus 4:16)
Ada Apa Dalam Sebuah Nama?
Ya, dalam sebuah nama terdapat makna!
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat d-selamatkan.” (Kisah Para Rasul 4:12)
Dari ayat di atas kita belajar bahwa keselamatan hanya terdapat di dalam nama Yesus. Dan juga segala sesuatu yang kita lakukan baik dalam perbuatan maupun perkataan harus dilakukan di dalam nama Yesus, (Kolose 3:17). Bahwa nama Kristus lebih tinggi dari semua nama adalah benar, (Filipi 2:9; Ibrani 1:4).
Pada surat-surat berharga seperti cek, akte lahir, identitas pribadi, seperti KTP, SIM, Pasport, dll., penulisan nama yang tepat dan benar sangat penting. Tidak boleh ditambah atau pun dikurang. Hal yang sama berlaku dalam konteks kerohanian. Sebagai manusia yang cerdas mestinya kita tahu bahwa Ia telah memberikan nama yang alkitabiah kepada manusia yang menandakan bahwa manusia adalah milik-Nya.
Dalam Perjanjian Lama
Sejak zaman penciptaan, dalam kitab Kejadian, nama selalu pen-ting, (Kejadian 2:19). Allah selalu menghendaki umat-Nya mengenakan nama yang berasal dari Dia saja. Kepada bangsa Israel, Ia berfirman bahwa Ia akan datang menemui mereka hanya jika mereka memakai nama yang Ia berikan kepada mereka, (Keluaran 20:24).
Ia tidak menghendaki kemuliaan-Nya diberikan kepada yang lain, (Yesaya 42:8). Ayub juga mengatakan hal yang sama bahwa ia tidak akan menyanjung-nyanjung siapa pun, (Ayub 31:21,22).
Nabi-nabi Tuhan, melalui wahyu dari-Nya, menunjuk suatu hari di mana Allah akan memberikan nama baru kepada umat-Nya, yang diucapkan oleh mulut Tuhan sendiri, dan nama itu kekal, (Yesaya 56:5-6; 62:2).
Nama Dalam Perjanjian Baru – Kristen
“Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.” (Kisah Rasul 11:26). Murid-murid itu disebut dengan nama —tanpa embel-embel di belakangnya— Kristen.
Jelaslah! Karena Allah telah memberikan nama Kristen pada umat-Nya, maka nama itulah yang harus dikenakan, bukan nama pilihan dan buatan manusia. Juga janganlah ditambah-tambahi!
Yesus berbicara mengenai mereka yang memakai nama buatan manusia, “Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak meneri-ma Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?” (Yohanes 5:43, 44).
Firman di atas sangat mengena dengan zaman sekarang ini sebab banyak orang menamai kelompok-kelompok tertentu, kelompok mereka, sesuai dengan kemauan mereka sendiri, mengindahkan na-ma mulia yang Ia berikan dalam Kitab Suci. Nama Kristus dikubur di bawah puing-puing egoisme dan ambisi negatif manusia!
Jadi, kita bukan saja harus menjadi umat-Nya, tapi juga harus mengenakan nama yang Ia berikan –Kristen. Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan, (Matius 6:24). Memakai nama buatan manusia berarti menolak nama yang telah diberikan Tuhan.
Nama Itu Kekal dan Bersifat Ilahi
Mengapa kita harus mengenakan nama itu –Kristen?
Dalam nama itu Kristus dan Allah dimuliakan, dan dihormati.
“Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.” (1 Petrus 4:16). Nama ciptaan manusia menghormati manusia dan organisasinya, nama Kristen menghormati Kristus.
2. Dalam nama itu terdapat kesatuan
Dengan memakai nama yang berbeda-beda, sekte-sekte, maka suatu jalan dan bibit perpecahan dan perselisihan di-mulai. Namun tak seorang pun pengikut Kristus yang ke-beratan dengan nama Kristen. Jadi mengapa tidak memakai nama itu saja? Mustahil bisa mencapai kesatuan yang harmonis bila memakai nama buatan manusia sebab masing-masing akan menonjolkan nama ciptaannya sendiri. Dalam nama Kristen terdapat kesatuan.
3. Nama Kristen adalah nama terhormat (Yakub 2:7)
Itu sebabnya rasul Paulus meyakinkan orang-orang agar menerima Injil dan menjadi orang Kristen, (Kisah Rasul 26:28). Gereja adalah pengantin perempuan Kristus (Efesus 5:26, 27), dan setiap pengantin perempuan senang menghormati nama pengantin prianya, suaminya, yaitu dengan memakai nama dia saja.
Agar Benar Dihadapan Allah – Harus Benar Dalam
Nama
Agar berkenan kepada-Nya, manusia harus memakai nama yang diotoritaskan saja. Dia tidak akan memberikan kemuliaan-Nya kepada yang lain. Gereja harus memakai nama Dia saja sebab Gereja adalah milik-Nya. Ia yang mendirikan Gereja-Nya, (Matius 16:18). Paulus berkata, “Salam kepada kamu dari semua jemaat Kristus.” (Roma 16:16).
Karena Kristus yang mendirikan Gereja Perjanjian Baru, Kepala Gereja, satu-satunya pintu menuju gereja-Nya, dan Ia fondasi gereja-Nya, maka Gereja itu tidak dapat disebut dengan nama lain selain dari nama Dia yang berhak, Kristus, yaitu sidang jemaat (Gereja milik) Kristus – The Church of Christ.
Namun nama saja tidak cukup, sebab masih ada ciri-ciri lain yang diberikan Allah – nama itu baru satu bagian yang penting. Nama bagi Allah sangat penting, sebab:
1. Nama itu memperkenalkan dirinya.
2. Nama itu menyatakan milik.
3. Nama itu juga menggambarkan sifat dasarnya.
Lebih jauh lagi, dalam nama itu kita berdoa dan dibaptiskan, maka nama itu yang harus dipakai, (Yohanes 14:13; Matius 28:18-20). Tidak ada yang begitu bodohnya membaptiskan orang dalam nama Yohanes Pempabtis, atau berdoa dalam nama Martin Luther, Maria, Calvin, Paulus, dll. Kalau begitu, mengapa memakai nama mereka?
Jika ada yang berkata tidak ada apa-apa dan tidak ada artinya dalam sebuah nama, dan jika yang mereka maksud adalah nama buatan manusia, mereka benar. Namun bila mengatakan tidak ada apa-apa dalam nama yang diberikan Tuhan, nama Ilahi, nama yang Ia berikan kepada umat-Nya tidak penting, mereka salah.
Sulit dipercaya melihat banyak orang berkumpul dan “berbakti” dalam nama manusia, dengan nama “gereja” yang sama sekali tidak pernah disebutkan dalam Alkitab!
Jika Anda dibaptiskan dalam nama Kristus, (Matius 28:19-20), mengenakan nama yang Ia berikan – Kristen, (Kisah Rasul 11:26; 26:28; 1 Petrus 4:16), berdoa dalam nama-Nya, (Yohanes 14:13), berkata dan berbuat dalam nama -Nya, (Kolose 3:17), berbakti dalam Gereja-Nya – Gereja Kristus, maka Anda bisa menghadap takhta Allah dengan yakin dan penuh sukacita. Muliakanlah Dia dalam nama, dengan cara, serta dalam otoritas yang Ia kehendaki.
-------------------
Alih bahasa dan adaptasi seperlunya oleh: Marolop Simatupang
“Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.” (1 Petrus 4:16)
Ada Apa Dalam Sebuah Nama?
Ya, dalam sebuah nama terdapat makna!
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat d-selamatkan.” (Kisah Para Rasul 4:12)
Dari ayat di atas kita belajar bahwa keselamatan hanya terdapat di dalam nama Yesus. Dan juga segala sesuatu yang kita lakukan baik dalam perbuatan maupun perkataan harus dilakukan di dalam nama Yesus, (Kolose 3:17). Bahwa nama Kristus lebih tinggi dari semua nama adalah benar, (Filipi 2:9; Ibrani 1:4).
Pada surat-surat berharga seperti cek, akte lahir, identitas pribadi, seperti KTP, SIM, Pasport, dll., penulisan nama yang tepat dan benar sangat penting. Tidak boleh ditambah atau pun dikurang. Hal yang sama berlaku dalam konteks kerohanian. Sebagai manusia yang cerdas mestinya kita tahu bahwa Ia telah memberikan nama yang alkitabiah kepada manusia yang menandakan bahwa manusia adalah milik-Nya.
Dalam Perjanjian Lama
Sejak zaman penciptaan, dalam kitab Kejadian, nama selalu pen-ting, (Kejadian 2:19). Allah selalu menghendaki umat-Nya mengenakan nama yang berasal dari Dia saja. Kepada bangsa Israel, Ia berfirman bahwa Ia akan datang menemui mereka hanya jika mereka memakai nama yang Ia berikan kepada mereka, (Keluaran 20:24).
Ia tidak menghendaki kemuliaan-Nya diberikan kepada yang lain, (Yesaya 42:8). Ayub juga mengatakan hal yang sama bahwa ia tidak akan menyanjung-nyanjung siapa pun, (Ayub 31:21,22).
Nabi-nabi Tuhan, melalui wahyu dari-Nya, menunjuk suatu hari di mana Allah akan memberikan nama baru kepada umat-Nya, yang diucapkan oleh mulut Tuhan sendiri, dan nama itu kekal, (Yesaya 56:5-6; 62:2).
Nama Dalam Perjanjian Baru – Kristen
“Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.” (Kisah Rasul 11:26). Murid-murid itu disebut dengan nama —tanpa embel-embel di belakangnya— Kristen.
Jelaslah! Karena Allah telah memberikan nama Kristen pada umat-Nya, maka nama itulah yang harus dikenakan, bukan nama pilihan dan buatan manusia. Juga janganlah ditambah-tambahi!
Yesus berbicara mengenai mereka yang memakai nama buatan manusia, “Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak meneri-ma Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?” (Yohanes 5:43, 44).
Firman di atas sangat mengena dengan zaman sekarang ini sebab banyak orang menamai kelompok-kelompok tertentu, kelompok mereka, sesuai dengan kemauan mereka sendiri, mengindahkan na-ma mulia yang Ia berikan dalam Kitab Suci. Nama Kristus dikubur di bawah puing-puing egoisme dan ambisi negatif manusia!
Jadi, kita bukan saja harus menjadi umat-Nya, tapi juga harus mengenakan nama yang Ia berikan –Kristen. Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan, (Matius 6:24). Memakai nama buatan manusia berarti menolak nama yang telah diberikan Tuhan.
Nama Itu Kekal dan Bersifat Ilahi
Mengapa kita harus mengenakan nama itu –Kristen?
Dalam nama itu Kristus dan Allah dimuliakan, dan dihormati.
“Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.” (1 Petrus 4:16). Nama ciptaan manusia menghormati manusia dan organisasinya, nama Kristen menghormati Kristus.
2. Dalam nama itu terdapat kesatuan
Dengan memakai nama yang berbeda-beda, sekte-sekte, maka suatu jalan dan bibit perpecahan dan perselisihan di-mulai. Namun tak seorang pun pengikut Kristus yang ke-beratan dengan nama Kristen. Jadi mengapa tidak memakai nama itu saja? Mustahil bisa mencapai kesatuan yang harmonis bila memakai nama buatan manusia sebab masing-masing akan menonjolkan nama ciptaannya sendiri. Dalam nama Kristen terdapat kesatuan.
3. Nama Kristen adalah nama terhormat (Yakub 2:7)
Itu sebabnya rasul Paulus meyakinkan orang-orang agar menerima Injil dan menjadi orang Kristen, (Kisah Rasul 26:28). Gereja adalah pengantin perempuan Kristus (Efesus 5:26, 27), dan setiap pengantin perempuan senang menghormati nama pengantin prianya, suaminya, yaitu dengan memakai nama dia saja.
Agar Benar Dihadapan Allah – Harus Benar Dalam
Nama
Agar berkenan kepada-Nya, manusia harus memakai nama yang diotoritaskan saja. Dia tidak akan memberikan kemuliaan-Nya kepada yang lain. Gereja harus memakai nama Dia saja sebab Gereja adalah milik-Nya. Ia yang mendirikan Gereja-Nya, (Matius 16:18). Paulus berkata, “Salam kepada kamu dari semua jemaat Kristus.” (Roma 16:16).
Karena Kristus yang mendirikan Gereja Perjanjian Baru, Kepala Gereja, satu-satunya pintu menuju gereja-Nya, dan Ia fondasi gereja-Nya, maka Gereja itu tidak dapat disebut dengan nama lain selain dari nama Dia yang berhak, Kristus, yaitu sidang jemaat (Gereja milik) Kristus – The Church of Christ.
Namun nama saja tidak cukup, sebab masih ada ciri-ciri lain yang diberikan Allah – nama itu baru satu bagian yang penting. Nama bagi Allah sangat penting, sebab:
1. Nama itu memperkenalkan dirinya.
2. Nama itu menyatakan milik.
3. Nama itu juga menggambarkan sifat dasarnya.
Lebih jauh lagi, dalam nama itu kita berdoa dan dibaptiskan, maka nama itu yang harus dipakai, (Yohanes 14:13; Matius 28:18-20). Tidak ada yang begitu bodohnya membaptiskan orang dalam nama Yohanes Pempabtis, atau berdoa dalam nama Martin Luther, Maria, Calvin, Paulus, dll. Kalau begitu, mengapa memakai nama mereka?
Jika ada yang berkata tidak ada apa-apa dan tidak ada artinya dalam sebuah nama, dan jika yang mereka maksud adalah nama buatan manusia, mereka benar. Namun bila mengatakan tidak ada apa-apa dalam nama yang diberikan Tuhan, nama Ilahi, nama yang Ia berikan kepada umat-Nya tidak penting, mereka salah.
Sulit dipercaya melihat banyak orang berkumpul dan “berbakti” dalam nama manusia, dengan nama “gereja” yang sama sekali tidak pernah disebutkan dalam Alkitab!
Jika Anda dibaptiskan dalam nama Kristus, (Matius 28:19-20), mengenakan nama yang Ia berikan – Kristen, (Kisah Rasul 11:26; 26:28; 1 Petrus 4:16), berdoa dalam nama-Nya, (Yohanes 14:13), berkata dan berbuat dalam nama -Nya, (Kolose 3:17), berbakti dalam Gereja-Nya – Gereja Kristus, maka Anda bisa menghadap takhta Allah dengan yakin dan penuh sukacita. Muliakanlah Dia dalam nama, dengan cara, serta dalam otoritas yang Ia kehendaki.
-------------------
Alih bahasa dan adaptasi seperlunya oleh: Marolop Simatupang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Beri Komentar atau Kritik Membangun