Oleh : Lloyd Frederick*
Dewasa ini, dalam dunia keagamaan, semakin banyak teori bermunculan. Saya tidak tertarik pada teori, saya hanya tertarik pada fakat-fakta Kekristenan Perjanjian Baru. Hanya ada dua bidang ilmu saat ini: Fakta dan Teori. Dalam sebuah fakta terdapat apa yang benar-benar ada, sementara dalam teori hanya berupa ide-ide yang belum terbukti kebenarannya, hanya ada dalam pikiran manusia, yang sewaktu-waktu bisa saja terbukti tidak tepat.
Sebuah fakta tidak dapat dirubah. Sia-sialah usaha manusia apabila mencoba merubah fakta-fakta. Sebaliknya, teori-teori dapat dirubah, sebab teori terdapat dalam pikiran manusia yang bisa berubah-ubah. Teori seseorang mungkin saja kelak terbukti menjadi sebuah fakta. Namun sebaliknya, ada juga kemungkinannya teori tersebut terbukti salah. Dalam keagamaan tidak ada tempat bagi teori, hanya bagi fakta-fakta yang tidak terbantahkan.
Alkitab adalah sebuah kitab yang berisi fakta-fakta sederhana, yang dinyatakan dalam satu atau dua suku kata. Pengajaran yang disampaikan oleh para rasul, yang mereka dapatkan dari bimbingan dan pimpinan wahyu dari surga, adalah pengajaran yang sangat sederhana. Orang banyak dapat mengerti dengan baik. Alkitab adalah kitab yang sederhana. Kata-kata dalam Alkitab merupakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh semua orang. Itu adalah kitab Anda dari Allah. Bacalah itu untuk meningkatkan pengetahuan Anda tentang Allah, dan juga tentang hubungan dan tanggungjawab Anda kepada-Nya.
Alkitab diawali dengan pernyataan akan sebuah fakta mengenai penciptaan. Sejak saat itu manusiapun mulai berteori. Setiap teori mengenai penciptaan yang berkembang tidak mengurangi kebenaran akan pernyataan sederhana dalam kitab Kejadian itu.
Dalam beberapa dekade terakhir ini, banyak ilmuwan telah membuang sama sekali semua teori evolusi sebagai sebuah fabrikasi yang tidak dapat dibuktikan tentang setiap fakta baru mengenai asal-usul kehidupan, hanya fantasi. Tahun berlalu, dan penemuan teori evolusi semakin lemah dan semakin lemah, dan fakta-fakta yang dicatat dalam Kejadian Pasal 1 makin kuat dan semakin kuat.
Berbagai teori bermunculan, tumbuh subur, lalu gugur; namun fakta bertahan selamanya. Fakta-fakta dalam firman Allah merupakan senjata ampuh yang dapat dipakai untuk menentang orang-orang yang keyakinannya hanya berdasarkan gelombang waktu dan “kecaman yang lebih tinggi,” telah tumbang sia-sia. Sains yang benar, dari pada menyangkal fakta-fakta yang terdapat dalam firman Allah, tanpa pengecualian, telah menjadi saksi yang dapat dipercaya.
Dalam kitab Kejadian kita membaca kisah tentang air bah yang menutupi seluruh permukaan bumi serta menjadikan lautan yang tak bertepi. Fakta-fakta sederhana yang mengisahkan air bah tersebut telah diserang sejak saat itu, namun tak satu teori pun yang menyerang fakta-fakta itu bisa mengurangi kisah dan fakta-fakta air bah. Para ilmuwan yang menemukan kerang di atas gunung, yang hanya bisa hidup di dalam lautan, mungkin bisa dijadikan teori mengapa kerang-kerang itu ada di sana dan ilmuwan tersebut harus merubah teorinya sebelum ajal menjemputnya.
Alkitab mengatakan bahwa Yesus lahir dari seorang perawan dan fakta itu tetap ada meskipun diserang dengan kecaman tingkat tinggi. Teori-teori buatan manusia, yang telah menyangkal kelahiran-Nya dari seorang perawan dan dipakai juga untuk menyerang Yesus bahwa Dia hanyalah seorang yang baik. Jika fakta kelahiran dari seorang perawan adalah suatu kebohongan maka dunia telah menerima berkat-berkat yang agung melalui suatu kebohongan dan Yesus telah menjadi pembual terbesar.
Doktrin-doktrin dalam Perjanjian Baru juga dituliskan dalam statemen sederhana yang menjdi fakta-fakta. Yesus berfirman, ”Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.” (Mark. 16:16). Yesus mengatakan fakta sederhana bahwa “Siapa yang percaya dan dibaptiskan akan diselamatkan.” Namun dunia keagamaan menyuguhkan teori yang mengatakan baptisan Perjanjian Baru tak ada sangkut pautnya dengan keselamatan manusia. Nah, di sini kita temukan lagi fakta versus teori. Sama seperti penganut paham modernis coba menyangkal keberadaan Allah dalam teori-teori buatan mengenai penciptaan, demikian juga dengan orang yang berusaha menyangkal otoritas Yesus dengan mengatakan apa yang kontradik dengan yang diajarkan Yesus.
“Topi dan sepatu” berarti topi plus sepatu. “Kapur tulis dan penghapus” berarti kapur tulis plus penghapus.” “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan,” berarti siapa yang percaya plus dibaptiskan akan diselamatkan. Bila manusia membuat teori seperti ini “Siapa yang percaya dan tidak dibaptiskan akan diselamatkan” itu berarti dia telah menghilangkan tanda plus (+) dari firman Allah dan menggantinya dengan tanda minus (-); ia telah merubah kebenaran firman Allah dengan kebohongan. Ia tidak punya hak sama sekali untuk mengecam penganut paham modernis atau evolusi sebab dalam kenyataannya ia juga mengajarkan pengajaran yang bertentangan dengan fakta-fakta Perjanjian Baru.
Para penulis Perjanjian Baru dengan mudah menyebutkan nama, waktu dan tempat dengan kesederhanaan, tidak ada muslihat atau kecurangan, membiarkan fakta-fakta tersebut terbuka diserang oleh para pengkritik. Akan tetapi para pengkritik itu tidak bisa menjatuhkan satu fakta pun, dan semua akhirnya menerima satu fakta nyata yang terdapat dalam Kitab suci yang berbunyi: “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.” Juga dinyatakan dalam Kitab Suci bahwa Tuhan akan menghakimi apa yang tersembunyi dalam pikiran manusia, oleh Yesus Kritus, sesuai dengan Kitab Suci.
Kita akan berdiri menghadap kursi pengadilan Kristus, dan setiap orang akan menerima apa yang telah dilakukan pada saat ia hidup sesuai dengan segala perbuatannya. Saya sangat yakin bahwa itu semua suatu saat nanti pasti akan terjadi sebab nabi-nabi Allah tidak pernah berdusta dalam setiap nubuatan yang mereka nyatakan .
Bila saya membaca Kitab Suci yang mengatakn bahwa langit dan bumi akan berlalu tapi firman Allah akan kekal selamanya, dan bila saya baca bahwa bangsa-bangsa akan berdiri di hadapan seorang Hakim Agung, dan firman Allah akan menjadi landasan hukum untuk mengadili, saya tidak punya pilihan lain selain dari percaya dan menerimanya.
Para pembaca, Anda dihimbau untuk kembali ke Alkitab. Setiap nama dan kredo buatan manusia harus dibuang jauh-jauh. Segala sesuatu yang dipraktekkan dalam keagamaan yang tidak dinyatakan dalam firman Allah berarti itu teori buatan manusia, dan supaya kita tidak hanya “nyaris” namun benar-benar berkenan kepada-Nya, maka yang harus kita amalkan dalam kehidupan-ibadah kita haruslah selaras dengan apa yang tercatat dalam firman Allah.
Dewasa ini, dalam dunia keagamaan, semakin banyak teori bermunculan. Saya tidak tertarik pada teori, saya hanya tertarik pada fakat-fakta Kekristenan Perjanjian Baru. Hanya ada dua bidang ilmu saat ini: Fakta dan Teori. Dalam sebuah fakta terdapat apa yang benar-benar ada, sementara dalam teori hanya berupa ide-ide yang belum terbukti kebenarannya, hanya ada dalam pikiran manusia, yang sewaktu-waktu bisa saja terbukti tidak tepat.
Sebuah fakta tidak dapat dirubah. Sia-sialah usaha manusia apabila mencoba merubah fakta-fakta. Sebaliknya, teori-teori dapat dirubah, sebab teori terdapat dalam pikiran manusia yang bisa berubah-ubah. Teori seseorang mungkin saja kelak terbukti menjadi sebuah fakta. Namun sebaliknya, ada juga kemungkinannya teori tersebut terbukti salah. Dalam keagamaan tidak ada tempat bagi teori, hanya bagi fakta-fakta yang tidak terbantahkan.
Alkitab adalah sebuah kitab yang berisi fakta-fakta sederhana, yang dinyatakan dalam satu atau dua suku kata. Pengajaran yang disampaikan oleh para rasul, yang mereka dapatkan dari bimbingan dan pimpinan wahyu dari surga, adalah pengajaran yang sangat sederhana. Orang banyak dapat mengerti dengan baik. Alkitab adalah kitab yang sederhana. Kata-kata dalam Alkitab merupakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh semua orang. Itu adalah kitab Anda dari Allah. Bacalah itu untuk meningkatkan pengetahuan Anda tentang Allah, dan juga tentang hubungan dan tanggungjawab Anda kepada-Nya.
Alkitab diawali dengan pernyataan akan sebuah fakta mengenai penciptaan. Sejak saat itu manusiapun mulai berteori. Setiap teori mengenai penciptaan yang berkembang tidak mengurangi kebenaran akan pernyataan sederhana dalam kitab Kejadian itu.
Dalam beberapa dekade terakhir ini, banyak ilmuwan telah membuang sama sekali semua teori evolusi sebagai sebuah fabrikasi yang tidak dapat dibuktikan tentang setiap fakta baru mengenai asal-usul kehidupan, hanya fantasi. Tahun berlalu, dan penemuan teori evolusi semakin lemah dan semakin lemah, dan fakta-fakta yang dicatat dalam Kejadian Pasal 1 makin kuat dan semakin kuat.
Berbagai teori bermunculan, tumbuh subur, lalu gugur; namun fakta bertahan selamanya. Fakta-fakta dalam firman Allah merupakan senjata ampuh yang dapat dipakai untuk menentang orang-orang yang keyakinannya hanya berdasarkan gelombang waktu dan “kecaman yang lebih tinggi,” telah tumbang sia-sia. Sains yang benar, dari pada menyangkal fakta-fakta yang terdapat dalam firman Allah, tanpa pengecualian, telah menjadi saksi yang dapat dipercaya.
Dalam kitab Kejadian kita membaca kisah tentang air bah yang menutupi seluruh permukaan bumi serta menjadikan lautan yang tak bertepi. Fakta-fakta sederhana yang mengisahkan air bah tersebut telah diserang sejak saat itu, namun tak satu teori pun yang menyerang fakta-fakta itu bisa mengurangi kisah dan fakta-fakta air bah. Para ilmuwan yang menemukan kerang di atas gunung, yang hanya bisa hidup di dalam lautan, mungkin bisa dijadikan teori mengapa kerang-kerang itu ada di sana dan ilmuwan tersebut harus merubah teorinya sebelum ajal menjemputnya.
Alkitab mengatakan bahwa Yesus lahir dari seorang perawan dan fakta itu tetap ada meskipun diserang dengan kecaman tingkat tinggi. Teori-teori buatan manusia, yang telah menyangkal kelahiran-Nya dari seorang perawan dan dipakai juga untuk menyerang Yesus bahwa Dia hanyalah seorang yang baik. Jika fakta kelahiran dari seorang perawan adalah suatu kebohongan maka dunia telah menerima berkat-berkat yang agung melalui suatu kebohongan dan Yesus telah menjadi pembual terbesar.
Doktrin-doktrin dalam Perjanjian Baru juga dituliskan dalam statemen sederhana yang menjdi fakta-fakta. Yesus berfirman, ”Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.” (Mark. 16:16). Yesus mengatakan fakta sederhana bahwa “Siapa yang percaya dan dibaptiskan akan diselamatkan.” Namun dunia keagamaan menyuguhkan teori yang mengatakan baptisan Perjanjian Baru tak ada sangkut pautnya dengan keselamatan manusia. Nah, di sini kita temukan lagi fakta versus teori. Sama seperti penganut paham modernis coba menyangkal keberadaan Allah dalam teori-teori buatan mengenai penciptaan, demikian juga dengan orang yang berusaha menyangkal otoritas Yesus dengan mengatakan apa yang kontradik dengan yang diajarkan Yesus.
“Topi dan sepatu” berarti topi plus sepatu. “Kapur tulis dan penghapus” berarti kapur tulis plus penghapus.” “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan,” berarti siapa yang percaya plus dibaptiskan akan diselamatkan. Bila manusia membuat teori seperti ini “Siapa yang percaya dan tidak dibaptiskan akan diselamatkan” itu berarti dia telah menghilangkan tanda plus (+) dari firman Allah dan menggantinya dengan tanda minus (-); ia telah merubah kebenaran firman Allah dengan kebohongan. Ia tidak punya hak sama sekali untuk mengecam penganut paham modernis atau evolusi sebab dalam kenyataannya ia juga mengajarkan pengajaran yang bertentangan dengan fakta-fakta Perjanjian Baru.
Para penulis Perjanjian Baru dengan mudah menyebutkan nama, waktu dan tempat dengan kesederhanaan, tidak ada muslihat atau kecurangan, membiarkan fakta-fakta tersebut terbuka diserang oleh para pengkritik. Akan tetapi para pengkritik itu tidak bisa menjatuhkan satu fakta pun, dan semua akhirnya menerima satu fakta nyata yang terdapat dalam Kitab suci yang berbunyi: “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.” Juga dinyatakan dalam Kitab Suci bahwa Tuhan akan menghakimi apa yang tersembunyi dalam pikiran manusia, oleh Yesus Kritus, sesuai dengan Kitab Suci.
Kita akan berdiri menghadap kursi pengadilan Kristus, dan setiap orang akan menerima apa yang telah dilakukan pada saat ia hidup sesuai dengan segala perbuatannya. Saya sangat yakin bahwa itu semua suatu saat nanti pasti akan terjadi sebab nabi-nabi Allah tidak pernah berdusta dalam setiap nubuatan yang mereka nyatakan .
Bila saya membaca Kitab Suci yang mengatakn bahwa langit dan bumi akan berlalu tapi firman Allah akan kekal selamanya, dan bila saya baca bahwa bangsa-bangsa akan berdiri di hadapan seorang Hakim Agung, dan firman Allah akan menjadi landasan hukum untuk mengadili, saya tidak punya pilihan lain selain dari percaya dan menerimanya.
Para pembaca, Anda dihimbau untuk kembali ke Alkitab. Setiap nama dan kredo buatan manusia harus dibuang jauh-jauh. Segala sesuatu yang dipraktekkan dalam keagamaan yang tidak dinyatakan dalam firman Allah berarti itu teori buatan manusia, dan supaya kita tidak hanya “nyaris” namun benar-benar berkenan kepada-Nya, maka yang harus kita amalkan dalam kehidupan-ibadah kita haruslah selaras dengan apa yang tercatat dalam firman Allah.
Judul Asli: The Bible, A Book of Facts*
Dialihbahasakan oleh Marolop Simatupang
(dengan penyesuain tata bahasa seperlunya)
Dialihbahasakan oleh Marolop Simatupang
(dengan penyesuain tata bahasa seperlunya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Beri Komentar atau Kritik Membangun