Oleh William S. Cline
Perjamuan Tuhan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengenang pengorbanan Yesus. Aktivitas ini dilakukan dalam ibadah setiap hari pertama dalam minggu – Hari Minggu (Kis. 20:7). Dalam Per-jamuan Kudus ini orang Kristen makan roti tak beragi – melambang-kan tubuh-Nya – dan minum air buah anggur yang melambangkan darah-Nya.
Rasul Paulus menulis, “Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia di-serahkan, mengambil roti, dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku! Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darahKu; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku! Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.” (1 Kor. 11:23-26)
Lalu apa arti Perjamuan Tuhan bagi kita? Perjamuan Tuhan dilakukan untuk mengenang akan kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus (Luk. 22:19) –bahwa Ia telah menderita, mati, dikubur dan bangkit pada hari ahad. Ia telah mengalahkan maut. Ini harus selalu diingat dan diresapi, sebab, inilah hakikat pengajaran Injil. Itu sebabnya betapa penting menghadiri ibadah setiap hari Minggu agar selalu bisa ambil bagian dalam Perjamuan Tuhan.
Dalam Perjamuan Tuhan kita bersekutu, bersama-sama, dengan Yesus, dan menunjukkan bahwa kita disatukan dalam tubuh-Nya, gereja-Nya, yang telah Ia tebus dengan darah-Nya.
Perjamuan Tuhan juga merupakan suatu penyataan iman, yakni penyataan iman kita dalam kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus. Juga melambangkan perjanjian yang disahkan dengan darah-Nya, antara Kristus dengan umat Kristen.
Dengan ambil bagian dalam perjamuan kudus itu, secara tidak lang-sung, kita menyatakan komitmen untuk mengabdi dan melayani Dia. Ia telah mengorbankan diri-Nya bagi umat-Nya, umat yang Ia tebus. Sebagai umat, kita harus menunjukkan komitmen dan pelayanan kepada-Nya. Dengan melakukan Perjamuan Tuhan, kita juga memberitakan kematian dan kebangkitan Yesus hingga Ia datang kembali.
Perjamuan Tuhan yang kita lakukan setiap hari Minggu dalam ibadah bukanlah sebuah ritus yang bersifat rutinitas, tapi suatu elemen suci dalam ibadah agar kita selalu mengingat pengorbanan dan kematian Yesus di kayu salib. Dengan demikian kita tetap setia kepada-Nya dan rela berkorban serta mengabdi untuk Yesus. Usahakanlah dirimu agar selalu ikut ambil bagian dalam Perjamuan Tuhan yang dilaksanakan setiap hari Minggu. (*)
Perjamuan Tuhan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengenang pengorbanan Yesus. Aktivitas ini dilakukan dalam ibadah setiap hari pertama dalam minggu – Hari Minggu (Kis. 20:7). Dalam Per-jamuan Kudus ini orang Kristen makan roti tak beragi – melambang-kan tubuh-Nya – dan minum air buah anggur yang melambangkan darah-Nya.
Rasul Paulus menulis, “Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia di-serahkan, mengambil roti, dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku! Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darahKu; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku! Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.” (1 Kor. 11:23-26)
Lalu apa arti Perjamuan Tuhan bagi kita? Perjamuan Tuhan dilakukan untuk mengenang akan kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus (Luk. 22:19) –bahwa Ia telah menderita, mati, dikubur dan bangkit pada hari ahad. Ia telah mengalahkan maut. Ini harus selalu diingat dan diresapi, sebab, inilah hakikat pengajaran Injil. Itu sebabnya betapa penting menghadiri ibadah setiap hari Minggu agar selalu bisa ambil bagian dalam Perjamuan Tuhan.
Dalam Perjamuan Tuhan kita bersekutu, bersama-sama, dengan Yesus, dan menunjukkan bahwa kita disatukan dalam tubuh-Nya, gereja-Nya, yang telah Ia tebus dengan darah-Nya.
Perjamuan Tuhan juga merupakan suatu penyataan iman, yakni penyataan iman kita dalam kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus. Juga melambangkan perjanjian yang disahkan dengan darah-Nya, antara Kristus dengan umat Kristen.
Dengan ambil bagian dalam perjamuan kudus itu, secara tidak lang-sung, kita menyatakan komitmen untuk mengabdi dan melayani Dia. Ia telah mengorbankan diri-Nya bagi umat-Nya, umat yang Ia tebus. Sebagai umat, kita harus menunjukkan komitmen dan pelayanan kepada-Nya. Dengan melakukan Perjamuan Tuhan, kita juga memberitakan kematian dan kebangkitan Yesus hingga Ia datang kembali.
Perjamuan Tuhan yang kita lakukan setiap hari Minggu dalam ibadah bukanlah sebuah ritus yang bersifat rutinitas, tapi suatu elemen suci dalam ibadah agar kita selalu mengingat pengorbanan dan kematian Yesus di kayu salib. Dengan demikian kita tetap setia kepada-Nya dan rela berkorban serta mengabdi untuk Yesus. Usahakanlah dirimu agar selalu ikut ambil bagian dalam Perjamuan Tuhan yang dilaksanakan setiap hari Minggu. (*)