(Oleh Alex Daniel)
Catatan penting apa pun, walaupun benar, belumlah lengkap jika tidak disertai dengan informasi yang cukup. Sebuah pesan yang tidak komplit bukanlah sebuah pesan yang jelas. Manusia mem-butuhkan cerita yang lengkap, semua kebenaran yang penting jika tidak maka dia akan salah langkah.
Kalau kita pelajari isi Alkitab, kita akan menemukan thema agungnya, yaitu hubungan ilahi dengan umat manusia dan itu sudah final. Ada kelengkapan dari setiap rencana Ilahi dan akhir dari sejarah panjang umat manusia, yaitu rencana penebusan yang telah digenapi oleh kematian Kristus di kayu salib. Ada pola yang sempurna untuk kehidupan orang Kristen dan kemuliaan lahir dari keselamatan manusia.
Apalagi yang hendak dikatakan? Tidak ada lagi wahyu, apa lagi kita butuhkan? Tidak ada lagi. Sebab Alkitab itu sudah lengkap dan final. Seseungguhnya, Alkitab itu adalah “... Iman yang sudah sekali bagi sekalian dikaruniakan kepada oranng suci.” (Yudas 3). Jadi, Alkitab itu sudah final dan komplit, kita tidak dapat menambah atau mengurangi.
“Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.” (Amsal 30:6).
“Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari ki-tab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.” (Wahyu 22:18-19).
Semua kebenaran yang ingin Allah sampaikan kepada manusia sudah Ia sampaikan. Segala yang perlu diketahui oleh manusia untuk keselamatan sudah tertulis dalam Alkitab.
Paulus menulis, “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” (2 Tim. 3:15-17).
Catatan penting apa pun, walaupun benar, belumlah lengkap jika tidak disertai dengan informasi yang cukup. Sebuah pesan yang tidak komplit bukanlah sebuah pesan yang jelas. Manusia mem-butuhkan cerita yang lengkap, semua kebenaran yang penting jika tidak maka dia akan salah langkah.
Kalau kita pelajari isi Alkitab, kita akan menemukan thema agungnya, yaitu hubungan ilahi dengan umat manusia dan itu sudah final. Ada kelengkapan dari setiap rencana Ilahi dan akhir dari sejarah panjang umat manusia, yaitu rencana penebusan yang telah digenapi oleh kematian Kristus di kayu salib. Ada pola yang sempurna untuk kehidupan orang Kristen dan kemuliaan lahir dari keselamatan manusia.
Apalagi yang hendak dikatakan? Tidak ada lagi wahyu, apa lagi kita butuhkan? Tidak ada lagi. Sebab Alkitab itu sudah lengkap dan final. Seseungguhnya, Alkitab itu adalah “... Iman yang sudah sekali bagi sekalian dikaruniakan kepada oranng suci.” (Yudas 3). Jadi, Alkitab itu sudah final dan komplit, kita tidak dapat menambah atau mengurangi.
“Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.” (Amsal 30:6).
“Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari ki-tab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.” (Wahyu 22:18-19).
Semua kebenaran yang ingin Allah sampaikan kepada manusia sudah Ia sampaikan. Segala yang perlu diketahui oleh manusia untuk keselamatan sudah tertulis dalam Alkitab.
Paulus menulis, “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” (2 Tim. 3:15-17).
(*Sabda Hidup Jurnal Rohani, Edisi Januari-Maret 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Beri Komentar atau Kritik Membangun