“Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: ‘Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus me-numpang di rumahmu.’... Kata Yesus kepadanya: ‘Hari ini telah terjadi kesela-matan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.’” (Lukas 19:5, 9, 10).
Mengetahui Yesus masuk ke kota Yerikho dan hendak melintasi kota itu, Zakheus, seorang pemungut cukai, berusaha ingin tahu, ingin melihat orang apakah Yesus itu. Tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak sebab badannya pendek.
Maka berlarilah ia mendahului orang banyak itu, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ. Ia pun dapat melihat Yesus. Yesus mengapresiasi usahanya, dan Ia pun bermaksud hendak menumpang di rumah Zakheus.
Zakheus berhasil mengalahkan rintangan — orang banyak, sebab badannya pendek — agar dapat mengenal Yesus lebih dekat. Zakheus punya determinasi dan kemauan kuat — berlari dan memanjat pohon — agar bisa melihat Sang Penebus itu.
Menunjukkan iman kepada Yesus setiap hari tidak mudah. Menunjukkan kekristenan ke semua orang tidak gampang. Selalu ada rintangan yang merintangi usaha kita. Pertanyaannya bukan apa rintangannya, tapi apakah kita punya kemauan dan kegigihan menunjukkan kekristenan kita setiap hari dan mengalahkan ringangan itu?
Beda orang beda rintangan yang dihadapi. Namun kita semua punya kesamaan, bahwa kita adalah orang Kristen, anggota Jemaat Kristus, yang harus menunjukkan komitmen dan kerja keras kita kepada Tuhan, kepada gereja-Nya. Bahwa kita adalah umat tebusan Allah yang harus menunjukkan determinasi tinggi agar suatu saat kelak berjumpa dengan Yesus di kehidupan yang kekal.
Terkadang kita harus melakukan usaha ekstra keras — seperti Zakheus, yang harus berlari dan memanjat pohon — agar dapat “bertemu” dengan Yesus. Terkadang harus mengeluarkan “energi ekstra” untuk mendapatkan dan mempertahankan keselamatan kita. Kita mungkin harus mengorbankan banyak hal, waktu, tenaga, dan lain-lain agar nama Jemaat Tuhan dikenal dunia.
Sekecil apa pun yang kita kerjakan buat dan dalam nama Tuhan, itu tidak pernah sia-sia. Pengorbanan dan pengabdian kita kepada Tuhan selalu akan berbuah manis. Rasul Paulus menasihatkan, “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” (1 Kor. 15:58).
Zakheus memiliki kemauan tinggi untuk bertemu dengan Yesus. Kemauan tinggi seperti ini yang dibutuhkan jemaat Tuhan saat ini. Kemauan untuk memberitakan Injil, kemauan kuat untuk membangun jemaat-Nya agar bertumbuh, kemauan tinggi untuk mempererat persekutuan dalam jemaat.
Badan Zakheus boleh pendek, tapi semangatnya tinggi. Jumlah anggota jemaat Tuhan mungkin tak seberapa, tapi semangat anggota jemaat Tuhan harus besar dan tak terhingga.*)
Mengetahui Yesus masuk ke kota Yerikho dan hendak melintasi kota itu, Zakheus, seorang pemungut cukai, berusaha ingin tahu, ingin melihat orang apakah Yesus itu. Tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak sebab badannya pendek.
Maka berlarilah ia mendahului orang banyak itu, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ. Ia pun dapat melihat Yesus. Yesus mengapresiasi usahanya, dan Ia pun bermaksud hendak menumpang di rumah Zakheus.
Zakheus berhasil mengalahkan rintangan — orang banyak, sebab badannya pendek — agar dapat mengenal Yesus lebih dekat. Zakheus punya determinasi dan kemauan kuat — berlari dan memanjat pohon — agar bisa melihat Sang Penebus itu.
Menunjukkan iman kepada Yesus setiap hari tidak mudah. Menunjukkan kekristenan ke semua orang tidak gampang. Selalu ada rintangan yang merintangi usaha kita. Pertanyaannya bukan apa rintangannya, tapi apakah kita punya kemauan dan kegigihan menunjukkan kekristenan kita setiap hari dan mengalahkan ringangan itu?
Beda orang beda rintangan yang dihadapi. Namun kita semua punya kesamaan, bahwa kita adalah orang Kristen, anggota Jemaat Kristus, yang harus menunjukkan komitmen dan kerja keras kita kepada Tuhan, kepada gereja-Nya. Bahwa kita adalah umat tebusan Allah yang harus menunjukkan determinasi tinggi agar suatu saat kelak berjumpa dengan Yesus di kehidupan yang kekal.
Terkadang kita harus melakukan usaha ekstra keras — seperti Zakheus, yang harus berlari dan memanjat pohon — agar dapat “bertemu” dengan Yesus. Terkadang harus mengeluarkan “energi ekstra” untuk mendapatkan dan mempertahankan keselamatan kita. Kita mungkin harus mengorbankan banyak hal, waktu, tenaga, dan lain-lain agar nama Jemaat Tuhan dikenal dunia.
Sekecil apa pun yang kita kerjakan buat dan dalam nama Tuhan, itu tidak pernah sia-sia. Pengorbanan dan pengabdian kita kepada Tuhan selalu akan berbuah manis. Rasul Paulus menasihatkan, “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” (1 Kor. 15:58).
Zakheus memiliki kemauan tinggi untuk bertemu dengan Yesus. Kemauan tinggi seperti ini yang dibutuhkan jemaat Tuhan saat ini. Kemauan untuk memberitakan Injil, kemauan kuat untuk membangun jemaat-Nya agar bertumbuh, kemauan tinggi untuk mempererat persekutuan dalam jemaat.
Badan Zakheus boleh pendek, tapi semangatnya tinggi. Jumlah anggota jemaat Tuhan mungkin tak seberapa, tapi semangat anggota jemaat Tuhan harus besar dan tak terhingga.*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Beri Komentar atau Kritik Membangun