Jumat, 12 November 2010

Dari Mana Kain Mendapat Istri?

Dari Mana Kain Mendapat Isteri?

Ini sebuah pertanyaan yang sering diajukan oleh orang-orang yang tidak beriman dan penganut paham skeptimisme. Beberapa orang bertanya karena memang ingin tahu. Yang lain bertanya karena kekerasan hati mereka. Ada juga yang bertanya dengan maksud untuk menertawakan kekristenan dan Alkitab.

Ada yang memperoleh jawaban terhadap pertanyaan di atas melalui penyelidikan Kitab Suci dan merasa dicerahkan. Sebagian mencari jawaban bedasarkan ketidakpercayaan dan sikap sinisme. Namun, orang yang tulus hati bisa mengalahkan sikap sinisme itu dengan memakai “pedang roh.”

Kitab Kejadian 4:17 mengatakan, “Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota itu Henokh, menurut nama anaknya.” Kitab yang sama mencatat bahwa Kain telah membunuh Habel, adiknya, karena iri hati. Akibatnya, Allah mengutuk Kain dan membuatnya menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi. Lalu Kain menetap di “tanah Nod, di sebelah timur Eden.” (Kej. 4:16). Setelah kematian Habel, Adam dan Hawa kemudian memperoleh anak sebagai ganti Habel, dan diberi nama Set (Kej. 4:25).

Jawaban untuk pertanyaan di atas terdapat dalam Kitab Kejadian 5:4-5. Dalam ayat tersebut disebutkan:
1) Adam masih hidup 800 tahun setelah memperanakkan Set;
2) Adam memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan selain Kain, Habel dan Set;
3) Adam hidup mencapai usia 930 tahun, lalu ia mati.

Adam dan Hawa diciptakan dewasa dan diperintahkan agar “Beranakcuculah dan bertambah banyak.” (Kej. 1:28). Tidak lama setelah diusir dari Taman Eden, mereka memperanakkan Kain dan Habel. Karena Adam telah berumur 130 tahun ketika Set lahir, tidak lama setelah kematian Habel, secara logis kita dapat menarik kesimpulan bahwa Adam dan Hawa memperanakkan anak yang lumayan banyak selama periode yang sangat panjang itu. Juga dalam periode 130 tahun itu keturunan mereka telah berkembang dan bertambah banyak, bisa jadi ratusan, keturunan mereka saling menikah dan melahirkan anak-anak.

Lalu, dari mana Kain mendapat istri? Bukti alkitabiah mengindikasikan Kain menikahi salah seorang dari keluarganya – adiknya atau keponakan perempuannya. Praktek seperti itu sudah jamak terjadi pada masa itu. Seperti Abraham yang menikahi Sara, adik tirinya, dan Nahor, saudaranya yang menikahi keponakan perempuannya, Milka (Kej. 11:29; 20:12).

Kejadian 4:17 juga menidikasikan kemungkinan besar Kain sudah menikah sebelum pergi ke tanah Nod. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Beri Komentar atau Kritik Membangun