Jumat, 30 Oktober 2009

Serafim dan Kerubium, Apakah Mereka Malaikat?


Apakah Dalam Alkitab Disebutkan Malaikat
Benar-benar Punya Sayap?

Oleh : Clem Thurman
Alih Bahasa : Marolop Simatupang
(dengan penyesuaian tata bahasa seperlunya)

“Serafim (berapi-api, yang terbakar): malaikat atau makhluk surgawi yang kerap diasosiasikan pada penglihatan nabi Yesaya, yang ‘melihat’ Bait Allah saat ia dipanggil untuk melayani dan bernubuat (Yes. 6:1-7). Hanya kitab inilah dalam Alkitab yang berbicara tentang makhluk misterius ini.” (Nelson’s Illustrated Bible Dictionary)

“Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” (Yes. 6:1-3).

Yesaya mengatakan bahwa tiap serafim itu punya 6 sayap. Dan sangat jelas dalam ayat di atas (satu-satunya ayat yang menyebut nama serafim dalam Kitab Suci) dikatakan bahwa makhluk-makhluk itu malaikat. Mereka berada di hadapan takhta Allah, di hadapan-Nya.

“Kerubium (bentuk jamak dari kerub): malaikat bersayap, yang identik dan dihubungkan dengan puji-pujian dan penyembahan kepada Allah. Kitab Kej. 3:24 yang pertama kali menyebut kerubium. Ketika Allah menghalau Adam dan Hawa dari Taman Eden, Ia menempatkan beberapa Kerub di sebelah timur Taman Eden, ‘dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.’ Sesuai dengan para nabi, Kerubium termasuk dalam kategori malaikat-malaikat yang tidak jatuh; perlu diketahui, Lucifer dulunya merupakan salah satu dari malaikat Kerub; (Yeh. 28:14, 16), sebelum ia memberontak terhadap Allah.” (Nelson’s Illustrated Bible Dictionary)

“Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.” (Kej. 3:24).

“Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya. Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu. Dengan dagangmu yang besar engkau penuh dengan kekerasan dan engkau berbuat dosa. Maka Kubuangkan engkau dari gunung Allah dan kerub yang berjaga membinasakan engkau dari tengah batu-batu yang bercahaya..” (Yehez. 28:14-16).

“Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi! Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.” (Yes. 14:12-15)

Dari catatan di atas jelas bahwa “seraf” dan “kerub” adalah malaikat. Mereka punya sayap. Contoh, reprensestasi Kerubium dibuat di Kemah Suci di padang belantara. Dua Kerub yang terbuat dari emas ditempatkan di kedua ujung Tutup Pendamaian, di atas tabut perjanjian, di dalam tempat yang maha suci. (Kel. 25:17-22; 1 Taw. 28:18; Ibr. 9:5).

Ketika Salamo membangun Bait Suci, dibuatnya dua kerub dari kayu minyak dan dilapisi dengan emas, masing-masing 10 hasta tingginya, dengan kedua sayap panjangnya 10 hasta (1 Raja-raja 6:23-28).

Jadi, serafim dan kerubium merupakan malaikat Allah, bersayap. Pertanyaannya, apakah semua malaikat punya sayap? Wah, kalau itu saya tidak tahu. Namun kedua jenis malaikat yang disebutkan di atas punya sayap. Seperti jenis-jenis malaikat lainnya (jika benar para malaikat itu punya spesifikasi masing-masing), Kitab Suci berkata, “Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?” (Ibr. 1:14). Poinnya, malalikat-malaikat Allah adalah pelayan-pelayan-Nya bagi orang Kristen, dan sanggup melakukan apa yang Allah kehendaki untuk mereka lakukan.

Beberapa malaikat punya sayap. Mungkin semuanya bersayap, kita tidak tahu, pastinya. Tergantung “pekerjaan” apa Allah berikan kepada mereka.

Contoh, meski banyak lukisan yang di dalamnya ada lukisan malaikat dengan wajah feminin plus beberapa ciri lainnya, seperti sayap, namun mayoritas malaikat yang disebutkan dalam Alkitab selalu berbentuk dalam rupa maskulin, serta tak ada indikasi punya sayap.

Ketika beberapa perempuan di Minggu pagi subuh datang menengok kubur Yesus, mereka dapati seorang malaikat telah menggulingkan batu penutup kubur itu, serta berkata kepada mereka, “Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit.” (Mat. 28:1-5) Namun kitab Markus 16:1-6, malaikat ini disebut “seorang muda yang memakai jubah putih.” Mungkin rupanya saat itu kelihatan muda. Dengan kata lain, disimpulkan, malaikat-malaikat dapat mengambil rupa dalam berbagai bentuk –rupa– menurut apa yang Allah kehendaki.*)
-------------------------------------------------------------------------------------------------
(Copyright Gospel Minutes Vol. 53, No. 21, May 21, 2004.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Beri Komentar atau Kritik Membangun