Jumat, 25 Desember 2009

Apakah Manusia Itu?


Raja Daud pernah bertanya, “Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia sehingga Engkau mengindahkannya?” (Mzm. 8:5)

Dalam beberapa hal, secara umum, manusia memiliki kesamaan dengan hewan. Menghirup udara yang sama, makan makanan yang jenisnya hampir sama, dan memiliki kebutuhan yang persis sama. Namun, manusia berbeda dengan hewan.

Karena kita berbeda dengan hewan, maka kita perlu tahu mengapa kita ada di dunia ini? Apa tujuannya kita hidup di muka bumi ini? Karena kita berbeda dari hewan, maka kita perlu tahu ke mana kita akan pergi setelah kita mati? Kita tahu bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. Masih ada kehidupan yang abadi setelah ini.

Ayub pernah berkata, ”Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan. Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan.” (Ayub 14:1-2)

Apakah kita sama seperti hewan bila kita mati? Bagaimana kita dapat menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan di atas?

Pembaca yang dikasihi Tuhan, Allah telah menyediakan jawabannya untuk kita di dalam Alkitab. Allah telah mengatakan siapakah kita, mengapa kita ada di dunia ini dan ke mana kita akan pergi setelah hidup ini.

Apakah Manusia itu?
Apa yang membuat manusia itu berbeda dengan hewan? Rasul Paulus memberi jawabannya, ”Semoga Allah damai sejahtera me-nguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.” (1 Tes. 5:23)

Manusia memiliki tubuh jasmani dan rohani, sementara hewan hanya jasmani. Tubuh jasmani kita akan mati, membusuk dan kembali ke tanah (Kej. 3:9; 35:18) Namun tubuh roh kita akan kembali kepada Dia yang mengaruniakannya.

“Dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang menga-runiakannya” (Pengk. 12:7)

Mengapa Kita Ada di Dunia Ini?
Hidup di bumi ini singkat. Kematian akan menjemput setiap orang. Sebab itu, tidaklah bijak bila kita hidup hanya untuk memuaskan keinginan tubuh kita. Tidaklah bijak juga apabila kita hanya memikirkan dan mementingkan kepentingan sendiri, tidak peduli pada lingkungan dan sesama.

Rasul Yohanes mengingatkan, ”Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di da-lamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab se-mua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan da-ging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. (1 Yoh. 2:15-17)

Yesus berfirman,”Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? (Mat. 16:26)

Tujuan kita hidup di muka bumi ini adalah untuk memuliakan Allah dan melakukan apa yang Ia kehendaki, sesuai dengan yang tertulis dalam Alkitab.

“Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perin-tah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban se-tiap orang.” (Pengk. 12:13)

Ke mana Kita akan Pergi?
Ke mana roh kita pergi setelah kita mati? Apa yang akan kita hadapi setelah kita meninggalkan dunia yang penuh dengan kejahatan ini?

Setelah kehidupan ini usai, kita , setiap orang, akan menghadap takhta penghakiman Allah. Penulis Kitab Ibrani menegaskan, “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu di-hakimi.” (Ibr. 9:27)

Rasul Paulus mengingatkan kita, “Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.” (Rom. 14:12) Dan “...kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dila-kukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.” (2 Kor. 5:10)

Setelah penghakiman, ada dua tempat yang disediakan sebagai upah bagi kita yaitu Surga atau Neraka. Kehidupan sekarang inilah yang menentukan di mana jiwa manusia itu kelak. Surga, tempat yang penuh dengan sukacita, hidup bersama Anak Allah, suatu tempat bagi orang yang percaya dan taat kepada Allah. (Yoh. 14:1-3; Pilp. 3:20; Why. 21:3-5) Neraka, adalah tempat penghukuman, penuh dengan ratap tangis, penderitaan selamanya bagi mereka yang menolak percaya dan tidak taat kepada-Nya. (Mat. 10:28; 25:41,46; 2 Tes. 1:7-10)

Saya Harus Memilih ...
Allah sangat mengasihi kita. Ia ingin kita selamat. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan ber-oleh hidup yang kekal.” (Yoh. 3:16)

Namun, Ia tidak memaksa seorang pun. Ia mengundang dan menghendaki kita selamat. “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepada-mu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.” (Mat. 11:28-29)

Keselamatan hanya ada dalam nama Yesus. (Yoh. 14:6; Kis. 4:12) Apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkan keselamatan itu? Apa yang harus kita lakukan untuk menjawab undangan Yesus?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Beri Komentar atau Kritik Membangun