Selasa, 08 Februari 2011

Hati-Hati Gunakan Lidahmu...

Oleh Timbul MT Sirait,

“Hati-hati gunakan lidahmu. Hati-hati gunakan lidahmu,
Karena Bapa di Surga, melihat ke bawah,
hati-hati gunakan lidahmu!”

Kutipan di atas adalah sebuah syair lagu anak Sekolah Minggu. Kita berpikir ini adalah hanya lagu anak-anak sekolah minggu. Tetapi sebenarnya, lebih dari pada sebuah lagu anak. Lagu di atas mengingatkan kita agar berhati-hati menggunakan lidah.

Kemampuan untuk berbicara adalah sebuah anugerah. Bila seseorang menerima anugerah tersebut maka dia harus menggunakannya secara penuh tanggungjawab. Jika tidak, orang tersebut akan menerima konsekwensi penyalahgunaan kemampuan yang dia miliki untuk berbicara.

Lidah, anggota yang kecil dalam tubuh manusia namun sangat berfungsi dan memiliki kekuatan besar, yang memungkinkan seseorang itu mampu berbicara verbal dengan normal. Lidah akan memampukan seseorang untuk berbicara. Namun bila disalahgunakan, lidah bahkan bisa menghancurkan dunia.

Karena itulah, Yakobus mengatakan, “... lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat me-megahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai selu-ruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri di-nyalakan oleh api neraka.” (Yak. 3:5-6).

Kata-kata yang tidak tekontrol, yang keluar dari mulut kita, bisa berakibat fatal. Dalam ayat di atas Yakobus memberi gambaran bagaiamana lidah itu bisa menghancurkan. Semua binatang liar dapat dijinakkan oleh manusia, namun tak seorang pun yang bisa yang berkuasa menjinakkan lidah. (Yak. 3:7-8).

Berhubungan dengan lidah, perhatikanlah beberapa hal berikut:
1. Lidah adalah alat komunikasi yang dipakai manusia.
2. Lidah akan menjadi alat yang kuat bila dipergunakan dengan semestinya.
3. Kita memakai lidah untuk mendekatkan diri kita kepada Allah melalui doa
4. Kita memuliakan Allah dalam nyanyian melalui lidah.
5. Kita memakai lidah untuk mengajar dan memberitakan firman. Komunikasi yang keluar dari mulut kita, seharusnya, “perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.”
6. Saran yang diberikan Yakobus untuk membantu kita menjaga lidah adalah dengan lambat berkata-kata, agar peribadatan kita tidak sia-sia.
7. Banyak masalah yang muncul karena lidah yang tak terkontrol, dan Yakobus telah menunjukkan betapa sangat menghancurkannya lidah yang tidak dikontrol.

Untuk itu kita perlu belajar mengendalikan lidah kita. Jika gagal memeliharanya, lidah bisa melukai. Yakobus juga mengatakan, “Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.” (Yak. 3:9-10).

(Belajar Dari Kitab Yakobus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Beri Komentar atau Kritik Membangun