Kamis, 02 April 2009

Ketetapan Hati ... Sebuah Ilustrasi

(Kekuatan apakah yang bisa mengantar kita pada puncak kemanusiaan?)

Para pakar psikoanalisis menyatakan bahwa dalam hal pembentukan jiwa manusia tak ada satupun yang bisa menggantikan posisi ketetapan hati dan kemauan yang kuat untuk memperoleh keberhasilan. Plus ditambah kehendak dari Yang Mahakuasa.

Berbicara tentang ketetapan hati, dalam tulisan berikut ada sebuah ilustrasi yang saya sadur dari sebuah buku yang telah saya baca berulangkali, berjudul “Percaya Diri” karya Yusuf Luxori.

Alkisah, ada dua orang yang tergelincir ke dalam jurang. Mereka tersesat. Kepenatan mulai menyerang mereka. Meskipun kekuatan fisik mereka tidak jauh berbeda, namun salah satu dari mereka, yang kurang percaya diri, berpendirian bahwa ia pasti mati. Terlebih lagi setelah air dan makanan mereka habis.

Sedangkan temannya berkeyakinan bahwa ia mampu mencapai suatu tempat yang bisa terlihat oleh seseorang yang akan menyelamatkan mereka. Adapun orang yang pertama tadi, yang kurang percaya diri, merespon perasaan-perasaan negatif dan keputusasaannya. Sedangkan yang kedua termotivasi oleh angan-angannya untuk mencapai dataran tinggi. Yang pertama berpendirian bahwa ia tidak bisa lagi melanjutkan perjalanan dan harus menunggu kedatangan orang lain yang akan menyelamatkan nyawanya, atau kalau tidak ia akan mati.

Ketika sang teman menawarkan bantuan dengan membawanya ke tempat yang ia tuju, ia menolak dan bersikukuh dengan pendirian keputusasaannya. Maka, sang teman meneruskan perjalanannya yang sulit, setapak demi setapak, dengan keyakinan pada dirinya setiap menit-setiap detik, bahwa ia mampu mencapai daerah yang aman.

Setelah tiga hari, salah seorang dari regu penolong menemukan orang yang pertama tadi, setelah berusaha mencari mereka dan mendapatkan informasi dari temannya. Namun, sudah terlambat.
***
Ilustrasi tersebut mungkin bukan yang pertama yang Anda ketahui mengenai pengaruh kekuatan ketetapan hati pada diri kita dan setiap orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Beri Komentar atau Kritik Membangun